Di puncak pohon yang tinggi, bersaranglah seekor gagak betina bernama Dara. Telur-telurnya yang bulat sempurna adalah lambang harapan bagi masa depan. Dara sangat mendambakan hari ketika telur-telurnya akan menetas. Sayangnya, Dara memiliki sifat yang sedikit buruk, ia seringkali lalai akan tugasnya. Ia lebih suka bermain dan bercanda dengan teman-temannya daripada mengerami telur-telurnya dengan baik.
"Ah, nanti saja aku kembali ke sarang. Telur-telur itu tidak akan ke mana-mana," gumam Dara suatu hari ketika ia hendak pergi bermain.
Dan benar saja, ketika Dara sedang asyik bercanda ria, bencana datang menghampiri. Seekor ular licik, yang diam-diam mengincar telur-telur Dara, merayap mendekati sarangnya. Dalam sekejap, ular itu menyambar satu telur Dara dan menghilang di balik semak-semak. Dara yang baru saja kembali ke sarang seketika panik. Ia mencari-cari telurnya yang hilang, namuns ia-sia.
Dara sangat menyesal. Ia menangis tersedu-sedu menyadari kesalahannya. "Seandainya aku tidak pergi bermain dan tetap menjaga telur-telurku, pasti hal ini tidak akan terjadi," sesalnya. Sejak saat itu, Dara bertekad untuk berubah. Ia tidak lagi menunda-nunda tugasnya dan selalu memprioritaskan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Ia dengan setia mengeramie telur-telurnya yang tersisa, menghangatkan mereka dengan penuh kasih sayang.
Beberapa hari kemudian, telur-telur Dara menetas. Anak-anak gagak yang mungil dan lucu keluar dari cangkang mereka. Dara sangat bahagia. Ia merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian, memberi mereka makan, dan mengajari mereka terbang. Dara telah belajar dari kesalahannya dan menjadi ibu yang bertanggung jawab.
Pesan Moral:
Kisah Dara si Gagak mengajarkan kita tentang pentingnya tanggung jawab. Setiap orang pasti memiliki tanggung jawab masing-masing, baik itu sebagai anak, pelajar, orang tua, maupun anggota masyarakat. Melalaikan tanggung jawab dapat berakibat buruk, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
"Kullukum ra'in wa kullukum mas'ulun 'an ra'iyyatihi."
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa setiap kita memiliki tanggung jawab atas apa yang kita pimpin, baik itu diri sendiri, keluarga, maupun pekerjaan. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk selalu melaksanakan tanggung jawab kita dengan sebaik-baiknya.
Sumber: https://khotbahjumat.com/1150-persiapan-menyambut-ramadhan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar